Scrooling Text

YOU WILL NEVER REACH YOUR DESTINATION IF YOU STOP AND THROW STONES AT EVERY DOG THAT BARKS .

Pages

Tuesday 7 November 2017

I'm me



Terkadang  kita lupa siapa diri kita sebenarnya hanya untuk menjadi perhatian orang.

Kita selalu ‘masuk’ ke dalam kotak kecil yang kita buat sendiri.

Pernahkah untuk sekali saja, saat kita terbangun lalu mengucapkan salam kepada diri kita sendiri? 

Terkadang kita menjadi  ‘orang lain’ untuk membuat keberadaan kita dilihat hebat.

Tetapi, apakah itu berbaloi? 

Tuhan telah memberikan kita karunia untuk menjadi diri kita sendiri.

Kita tidak perlu topeng agar orang lain melihat kita.

Walaupun atas segala kekurangan dalam diri yang membuat  kita kecewa dengan diri sendiri namun hakikatnya, aku adalah aku.

Memang terkadang saat kita melihat orang yang lebih wow dari diri kita dan membuat kita berasa malu dan mengasingkan diri.

Tetapi tahukah kamu?

Orang yang kamu lihat lebih wow dari dirimu itu adalah orang yang mungkin juga sedang memakai topeng untuk memunculkan keberadaannya!

Oleh itu, percayalah pada diri sendiri !

Saat kita sudah mengenal dan mengakui diri kita sendiri, kita akan tahu betapa hebatnya kita dari orang lain.

Jangan membohongi dirimu demi orang lain, jangan membuat persepsi kamulah yang memerlukan mereka tapi mereka sebenarnya memerlukan diri mu.

Semua orang yang lahir adalah manusia terpilih yang akan memimpin dirinya sendiri. 

So, tunggu apalagi?

Lepaskan topeng mu kemudian berlari lah dengan megah.

Just be yourself and then you will really shine.

Pretending to be someone you're not, is a waste of the person you are.


Philosophy of the finger


Ibu Jari merupakan nadi kekuatan.

Jari Telunjuk suka tuding-menuding dan memerintah.

Jari Hantu selalu membuat orang lain berasa marah.

Jari Manis selalu merapatkan silaturrahim.

Jari Kelingking bersifat lemah.

Kekurangan dan kelebihan yang dimiliki, jari akan bersatu dan saling melengkapi dan menjadi kuat.

Ianya menjadi contoh tentang bagaimana kuat dan indahnya kebersamaan dalam kehidupan kita.

Kita dilahirkan dengan segala perbezaan yang kita miliki dengan tujuan untuk kita lebih bersatu dan menghargai antara satu sama lain.

Saling menyayangi, tolong menolong menghargai berkongsi, dan melengkapi dan bukan saling tuduh-menuduh, salah-menyalah, rosak-merosak, iri hati dan memporak-perandakan.

Falsafah jari ini menuntut kita berasa rendah hati dan menghargai orang lain, kerana tidak ada satupun pekerjaan yang dapat kita selesaikan secara bersendirian.

Kita melihat diri sendiri hebat dan mempunyai banyak kelebihan, kerana hanya orang lain punya kekurangan dan begitu juga sebaliknya.

Tiada yang benar-benar lebih bodoh atau lebih pintar, kerana kedua-duanya hanyalah bersifat subjektif.

Orang pintar boleh gagal.

Orang hebat boleh jatuh.

Orang kuat boleh kalah.

Tetapi …

Orang yang rendah hati dalam segala hal akan selalu mendapat kemuliaan di dunia dan akhirat.