Ikan memiliki ketahanan terhadap arus yang terus beradu di seluruh hidupnya. Hanya
ikan mati yang mengikuti arus. Ikan juga menginginkan hidupnya sesuai dengan
apa yang diinginkannya. Terus memiliki hasrat untuk berjuang melawan arus. Naluri
ikan mengatakan, arus akan selalu ke muara dan ke samudra. Samudra merupakan
tempat yang kejam untuk mencapai tujuan. Ikan gigih berjuang mempertahankan apa yang ia punyai dengan melawan derasnya arus. Dia tetap berusaha
dalam bentuk jama’ah secara tekal daripada bersenang-lenang menyusur arus
yang membawanya tergelincir ke samudera penuh tipu daya. Tekal dengan kehidupan sunah
oleh Junjungan Besar dan Agung untuk selamat di dunia dan akhirat.