Scrooling Text

YOU WILL NEVER REACH YOUR DESTINATION IF YOU STOP AND THROW STONES AT EVERY DOG THAT BARKS .

Pages

Thursday 31 January 2019

Wanita Itu Umpama Rumput Semalu


Pada suatu hari, Rasulullah s.a.w berjalan-jalan bersama puteri baginda, Saidatina Fatimah r.a. Setibanya mereka berdua di bawah sebatang pohon tamar, Fatimah terpijak pohon semalu, kakinya berdarah lalu mengadu kesakitan. 

Fatimah mengatakan kepada bapanya apalah gunanya pohon semalu itu berada di situ dengan nada yang sedikit marah. Rasulullah dengan tenang berkata kepada puteri kesayangannya itu bahawasanya pohon semalu itu amat berkait rapat dengan wanita. Fatimah terkejut. Rasulullah menyambung kata-katanya lagi. Para wanita hendaklah mengambil pengajaran daripada
pohon semalu ini dari 4 aspek. 

Pertama, pohon semalu akan kuncup apabila disentuh. Ini boleh diibaratkan bahawa wanita perlu mempunyai perasaan malu (pada tempatnya). 

Kedua, semalu mempunyai duri yang tajam untuk mempertahankan dirinya. Oleh itu, wanita perlu tahu mempertahankan diri dan maruah sebagai seorang wanita muslim. 

Ketiga, semalu juga mempunyai akar tunjang yang sangat kuat dan mencengkam bumi. Ini bermakna wanita solehah hendaklah mempunyai keterikatan yang sangat kuat dengan Allah Rabbul Alamin. 

Dan akhir sekali, semalu akan kuncup dengan sendirinya apabila senja menjelang. Oleh itu, para wanita sekalian, kembalilah ke rumahmu apabila waktu semakin senja. 

Ambillah pengajaran dari semalu walau pun ia hanya sepohon tumbuhan yang kecil

Enam Perkara Yang Mendorong Seseorang Itu Mengumpat Menurut Imam Al Ghazali


Sikap suka mengumpat atau menceritakan keburukan dan kelemahan orang lain dilaknat oleh Allah dan hukumnya berdosa besar.

Firman Allah bermaksud: "Hai orang yang beriman, kalau datang kepada kamu orang jahat membawa berita, periksalah dengan saksama supaya kamu jangan sampai mencelakakan suatu kaum yang tidak diketahui, kemudian kamu menyesal di atas perbuatanmu itu." (Surah al-Hujurat, ayat 6)

Sabda Rasulullah saw seperti yang diriwayatkan oleh Al-Thabrani daripada Abu Hurairah bermaksud: "Yang paling dikasihi Allah antara kamu ialah mereka yang baik akhlaknya, merendah diri, suka pada orang dan disukai orang. Dan yang paling dimarahi Allah ialah mereka yang membawa fitnah, mencerai beraikan di antara sesama saudara dan mencaci orang yang tidak bersalah."

Imam al-Ghazali ada menyebut enam perkara yang mendorong seseorang itu mengumpat;
  1. Ingin memuaskan hati disebabkan kemarahan yang memuncak hingga sanggup mendedahkan keaiban dan kesalahan orang lain. Jika kemarahan tidak dapat dikawal, ia boleh menimbulkan hasad dan dendam;
  2. Suka mendengar dan mengikuti perbualan orang yang menyerang peribadi dan kehormatan seseorang;
  3. Mahu bersaing dan menonjolkan diri dengan menganggap orang lain bodoh dan rendah;
  4. Disebabkan dengki, dia iri hati dengan orang lain yang lebih beruntung dan berjaya, seperti dinaikkan gaji dan pangkat;
  5. Bergurau dan suka melawak untuk mencela dan mengatakan kelemahan dan kecacatan hingga mengaibkan orang lain; dan
  6. Sikap suka mengejek dan mencela disebabkan rasa bongkak dan sombong kerana memandang rendah orang lain.

Sehubungan itu, Imam al-Ghazali menyarankan lima perkara untuk menghentikan sikap suka mengumpat, antaranya ialah;
  1. Harus sedar dan insaf mengumpat dan memburuk-burukkan orang lain itu berdosa besar;
  2. Sedar dan membetulkan kesalahan sendiri daripada menyalahkan orang; dan
  3. Hendaklah berasa malu apabila memperli kecacatan orang lain. Ini kerana mencela kecacatan fizikal seolah-olah mencerca Tuhan yang menciptakan

Tuesday 29 January 2019

Senyumlah dan bersyukulah diri ini!




Aku tidak sesekali membandingkan kehidupan ku dengan orang lain karena aku tahu bahawa aku tidak pernah tahu apa yang pernah mereka lalui.

Aku tidak akan berpikir secara negatif akan hal-hal yang berada di luar kendalian ku dan aku akan salurkan energi ku ini menuju kehidupan yang dijalani saat ini secara positif.

Aku tidak akan bekerja terlalu kuat supaya aku tidak akan melewati batasan kemampuan ku.

Aku tidak akan memaksa diri ku untuk selalu perfect kerana tidak ada sesiapa pun yang sempurna  kehidupannya  dunia ini melainkan mereka yang terpilih.

Aku tidak akan membuang waktu ku yang berharga untuk bergosip.

Aku akan berusaha yang aku akan bermimpi saat aku terjaga tetapi bukan di saat ku sedang tidur.

Aku tidak akan sekali-kali membuang waktu untuk berasa iri hati, kerana aku sudah memiliki semua keperluan yang ada.

Aku akan melupakan masa lalu ku dan aku tidak akan sesekali mengungkit kesalahan kaum kerabat dan rakan taulan ku di masa lalu kerana ianya akan merosak kebahagiaan ku di saat ini.

Hidup ku terlalu singkat untuk membenci siapapun.

Aku akan berdamai dengan masa lalu ku agar hal tersebut tidak menganggu kehidupanku masa ini.

Tidak ada seorang pun yang bertanggung jawab atas kebahagiaan ku kecuali aku.

Kemenangan tidak selalu ku perolehi dan aku akan  belajar menerima kekalahan.

Aku menyedari bahawa kehidupan ku adalah sebuah sekolah dan aku berada di sini sebagai pelajar. Masalah yang aku hadapi adalah sebahgian daripada kurikulum yang datang dan pergi seperti kelas matematik tetapi pelajaran yang aku perolehi dapat bertahan seumur hidupku sehingga aku berada di alam barzakh.



Renungan Menuju Masa Tua Ku



Sisa umur yang pendek 
  • "Yang dibolehkan dan baik kita makan, makanlah"
  • "Yang dibolehkan dan baik kita pakai, pakailah"
  • "Yang baik dan ingin kita beli, belilah"
  • "Kalau masih boleh memberi, berilah"
  • "Kalau boleh berbagi, berbagilah"
  • "Ingin berkumpul dan silaturahmi, lakukanlah..."

Semua yang ada tidak akan kita bawa ke kubur 
  • Jangan kawatir dengan ahli waris, karena Tuhan yang akan mengatur rezeki mereka selagi mereka berusaha.
  • Nikmatilah hidup bersama pasangan kita selagi masih ada. 

Dulu kita berusaha keras untuk memiliki yang kita cintai
  • Kini mulai saatnya berusaha keras untuk ikhlas untuk melepas yang kita cinta. Karena pada akhirnya harta, tahta, anak, istri atau suami akan kembali kepada Nya.
  • Percayalah, kebahagiaan tidak akan bisa kita rasakan tanpa keikhlasan. 

Sehari berlalu, umur berkurang sehari 
  • Bila kita lewati hari ini dengan bahagia kita sangat beruntung, berbuat baiklah & selalu bersyukur, karena kita tidak tahu sampai bila kita akan dipanggil oleh Nya. 

Waktu cepat berlalu, hidup ini sangat singkat dan susah 
  • Dalam sekejap kita mulai memasuki masa menuju tua. Dan dalam sekejap nanti kita akan berada di pusara. Itu pasti.  

Bila membandingkan ke atas kita akan selalu merasa kurang 
  • Membandingkan yang di bawah kita cukup merasa lebih.
  • Bila kita berasa cukup dan mensyukuri apa yang kita punya, kita pasti bahagia.
  • Bersyukurlah dengan apa yang kita ada.  

Harta, kekayaan, kedudukan jabatan kehormatan
  • Semua itu hanya titipan, hanya sementara dan yang terbaik dan terpenting adalah perilaku yang baik, boleh membantu orang lain, tidak berbuat hal-hal yang tercela dan dapat mengawal diri dari perkara negatif. 

Jangan menyakiti hati orang lain dan melatih diri agar sehat lahir batin
  • Kesihatan adalah kekayaan kita dan modal utama menikmati kebahagiaan hidup ini.  

Kasih orang tua kepada anak tidak ada batasnya!
  • Kasih anak kepada orang tua ada batasnya. Sadarlah.
  • Bila anak sakit, hati orang tua bagai terhiris, bila orang tua sakit biasanya anak cuma menyebut simpatinya hanya di bibir.
  • Anak-anak memakai wang orang tua sudah seperti keharusan, tetapi orang tua memakai wang anak pasti sesuatu yang tidak biasa. Oleh karena itu cukuplah diri sendiri dan berikanlah pada anak kasih sayang dan ilmu dunia dan akhirat sebaik mungkin.  

Rumah orang tua adalah rumah anak, tetapi rumah anak bukanlah rumah orang tua
  • Orang tua selalu memberi pada anak tanpa apa-apa balasan. Tetapi tidak semua anak akan berbakti kepada orang tua. Sadarlah. 

Orang tua selalu mendoakan anak
  • Tetapi anak karena kesibukannya tidak selalu mendoakan orang tua. Maka berkemungkinan kubur kita dengan amal yang banyak, tidak hanya tergantung kepada doa anak.  

Kebaikan dan keburukan akan selalu datang sebagai ujian dan berlaku untuk selamanya
  • Maka sikapi dengan rasa syukur dan sabar.
  • Maka Hari Tuamu akan Bahagia.